Berita

    Mitos dan Fakta tentang Mobil Matic

    Mitos mobil matic yang menyebar luas di kalangan masyarakat tentunya menimbulkan kesalahpahaman. Misalnya seperti perawatannya yang lebih sulit dan rumit, atau bahan bakarnya yang boros. 

    Meski begitu, di zaman yang semakin modern ini mobil matic menjadi pilihan konsumen karena kelebihan, kemudahan serta kenyamanan yang ditawarkan.

    Lalu, apakah semua mitos yang telah tersebar luas itu tidaklah benar? Nah, agar tidak salah paham, ulasan berikut ini akan membongkar beberapa mitos serta fakta seputar mobil matic.

    Mitos Mobil Matic dan Fakta yang Perlu Diketahui

    Ada sejumlah mitos dan fakta tentang mobil matic yang sebaiknya Anda ketahui. Berikut adalah daftarnya: 

    • Bahan Bakar Lebih Boros

    Mengenai hal ini tentunya sudah sangat sering semua orang dengar. Namun, benarkah demikian? Faktanya, kebenaran hal tersebut belum terbukti. 

    Dalam kondisi tertentu, mobil matic mengkonsumsi bahan bakar yang lebih irit dibandingkan mobil transmisi manual. Terutama ketika kondisi mobil sedang dalam laju yang konstan. 

    Hal tersebut disebabkan pergantian gigi mobil matic lebih sedikit dibandingkan mobil manual, sehingga putaran mesin yang dihasilkan pun lebih rendah saat mobil melaju secara konstan.

    • Perawatan yang Lebih Mahal

    Mitos mobil matic yang kedua ini juga tak kalah heboh dari yang pertama. Namun, hal ini pun tidaklah benar. Perawatan terhadap mobil matic justru lebih murah jika dilakukan dengan tepat. Prosedurnya pun tidaklah sulit. 

    Hal yang paling utama dalam perawatannya ialah pergantian oli transmisi harus tepat waktu agar komponen lain di dalamnya tidak rusak. Jangka waktu pergantiannya pun relatif lebih lama dibandingkan dengan mobil transmisi manual.

    • Mobil Matic Tidak Boleh Diderek

    Hal ini pun nyatanya merupakan mitos semata. Meski begitu, ada yang harus diperhatikan saat akan menderek mobil matic. Pertama, Anda harus mengetahui posisi penggerak pada mobil matic Anda.

    Untuk mobil matic berpenggerak depan, titik tumpunya adalah kedua roda belakang dan bagian roda depan dalam kondisi terangkat. 

    Begitu pula sebaliknya. Jika salah angkat, dikhawatirkan akan terjadi kerusakan pada beberapa komponen, seperti katup dalam transmisi.

    Selain itu, posisi tuas transmisi harus di titik netral (N) dan kondisi mesin dalam keadaan mati ketika mobil diderek.

    • Tidak Boleh di Posisi Parking saat Memanaskan Mobil Matic 

    Menurut mitos mobil matic, posisi saat memanaskan mobil tidak boleh di posisi P atau parking, tetapi harus di posisi netral atau N. Namun, ini hanyalah mitos. 

    Baik dalam posisi P ataupun N, sebenarnya tidak masalah karena saat di posisi titik tersebut, mesin dan oli tetap dapat berputar dan proses lubrikasi pun akan terjadi.

    Malah, jika Anda memanaskan mobil dalam kondisi parking, hal ini akan relatif lebih aman karena akan terhindar dari bahaya jika Anda secara tidak sengaja menyenggol tuas atau bahkan pedal gas yang tidak sengaja terinjak.

    • Menetralkan Persneling ketika Macet

    Ada anggapan bahwa di saat macet, mobil matic harus di posisi N agar kampas rem tidak aus. Nyatanya, tidak demikian. Sebab, saat ini mobil matic sudah dilengkapi auto brake, sehingga pedal rem tidak harus ditahan dengan kaki. 

     

    Menetralkan Persneling ketika Macet

    Pexels.com

    Transmisi mobil matic pun kini sudah didesain secara khusus yang membuat putaran output otomatis dikurangi ketika berhenti. Karena itu, Anda tidak perlu menggeser persneling berulang kali.

    • Tarikan Lambat

    Dibanding mobil matic yang memiliki jeda, mobil manual memang lebih cepat ketika kopling mulai dilepaskan. 

    Meski begitu, kini mobil matic mempunyai teknologi kopling ganda atau disebut juga dual clutch yang bisa mengatur perpindahan gigi sehingga setara dengan kecepatan mobil manual. 

    Itulah beberapa mitos mobil matic dan faktanya yang bisa Anda ketahui. Tentu, mobil transmisi matic maupun manual memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, jangan salah paham dan termakan rumor lagi, ya.