Berita

    Featured Image

    Kebiasaan Ini yang Bikin Mobil Matic Cepat Rusak

    Berdasarkan jenis transmisinya, mobil bisa dibedakan menjadi mobil manual dan matic, yaitu transmisi otomatis. Meski dikenal lebih mudah untuk dikendarai, namun ada beberapa kebiasaan buruk yang bisa membuat mobil matic cepat rusak.

    Biasanya, hal ini terjadi karena saat mengendarai mobil matic, pengemudi tidak perlu lagi repot-repot mengoperasikan kopling atau memindahkan gigi secara manual. Tetapi, berbagai kemudahan tersebut justru bisa membuat sebagian orang menjadi lalai.

    Catat! Ini Dia 7 Kebiasaan yang Bikin Mobil Matic Cepat Rusak

    Jadi, apa saja contoh kebiasaan berkendara yang kurang baik dan bisa berdampak buruk bagi transmisi mobil matic? Mulai dari kesalahan saat pindah gigi hingga telat mengganti oli transmisi, ini dia rincian lengkapnya:

    1. Pindah Gigi Sebelum Mobil Berhenti

    Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan banyak pengemudi adalah memindahkan gigi sebelum mobil berhenti sepenuhnya.

    Ternyata, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada mobil matic karena menimbulkan gesekan yang berlebihan pada komponen-komponen dalam transmisi. Sebaiknya, tunggu mobil berhenti total sebelum Anda memindahkan tuas transmisi 

    1. Langsung Tancap Gas Setelah Posisi D

    Kebanyakan pengemudi mobil matic cenderung langsung menginjak gas setelah memindahkan tuasnya ke posisi D. Padahal, transmisi mobil manual maupun otomatis sama-sama membutuhkan waktu sejenak untuk bisa terhubung sepenuhnya.

    Langsung Tancap Gas Setelah Posisi DFreepik.com

    Jika Anda langsung menginjak pedal gas, maka ini dapat menyebabkan tekanan yang berlebihan pada sistem transmisi. Secara lebih lanjut, ini akan mengakibatkan kerusakan pada katup solenoid maupun komponen lainnya.

    1. Berhenti Lama di Posisi D

    Seringkali, pengemudi mobil matic terbiasa berhenti lama dengan membiarkan tuas transmisi berada pada posisi D. Hal ini dapat menyebabkan gesekan yang berlebihan pada kopling, karena kopling terus bergesekan meskipun rem telah ditekan.

    Selain membuat mobil matic cepat rusak, hal ini dapat mengurangi usia pakai kopling dan transmisi secara keseluruhan. Selain itu, terdapat pula risiko keamanan akibat potensi kelengahan pengemudi saat menahan pedal rem.

    1. Pindah Posisi D ke R tanpa Berhenti

    Memindahkan posisi transmisi dari D ke R tanpa berhenti terlebih dahulu juga dapat merusak sistem transmisi mobil matic secara keseluruhan.

    Seperti dijelaskan di atas, transmisi membutuhkan waktu dan penyesuaian saat beralih antara gigi. Jadi, melakukan hal ini saat kendaraan masih bergerak dapat menyebabkan perpindahan yang tidak tepat dan kerusakan pada komponen transmisi.

    1. Tiba-tiba Pindah ke Gigi Rendah

    Meskipun fitur-fitur seperti overdrive off atau mode sport pada sistem transmisi otomatis dapat memberikan torsi instan, penggunaan fitur ini secara berlebihan ternyata dapat merusak transmisi.

    Sebagai contoh, tiba-tiba pindah ke gigi rendah saat mesin mobil berputar di atas kecepatan 3.000 rpm dapat menyebabkan gesekan yang berlebihan pada kopling.

    1. Terlalu Lama Menahan Posisi Gigi Rendah

    Penggunaan posisi gigi rendah pada transmisi otomatis bisa dilakukan, asal jangan berlebihan. Hal ini sebaiknya hanya dilakukan dalam kondisi tertentu, seperti saat melewati jalan menanjak.

    Sebab, penggunaan secara terus-menerus dapat menyebabkan gesekan yang berlebihan pada kopling dan mempersingkat umur pakai komponen tersebut 

    1. Telat Mengganti Oli Transmisi

    Meski terkesan sepele, salah satu kesalahan teknis yang penting tetapi sering diabaikan banyak orang adalah telat mengganti oli transmisi.

    Selain oli mesin, oli transmisi juga penting untuk melumasi komponen-komponen dalam sistem transmisi. Penggunaan yang terlalu lama dapat menyebabkan ausnya komponen, sehingga dibutuhkan oli untuk membantu memaksimalkan kinerjanya.

    Memahami dan menghindari berbagai kebiasaan buruk ini dapat membantu memperpanjang umur pakai transmisi mobil matic Anda. Selain itu, perawatan yang teratur dan penggunaan yang bijak juga sangat diperlukan untuk menjaga performa mobil tetap optimal.